Budi Tak Lagi Menangis

Pagi itu memang sedikit mendung, ketika Budi (25 Tahun) untuk kesekian kalinya menerima telpon dari kekasihnya (Bella) yang terdengar menangis di seberang sana. Entah iya karena terlalu sayang sama Budi atau juga mungkin hanya karena menghibur Budi si Bella menangis, pasalnya beberapa minggu yang lalu Bella memberi tahu Budi bahwa dia akan dinikahkan  oleh ayahnya dengan seorang pemilik jaringan toko emas di Medan.
Memang sih waktu pertama kali mendapat kabar itu Budi merasa perahu kecil kehidupannya telah karam diterjang ganasnya gelombang cinta yang membara, tapi itukan waktu itu, beberapa minggu yang lalu.
Pagi itu memang sedikit mendung, ketika Budi malah tertawa saat kesekian kalinya menerima telpon dari si Bella kekasihnya yang terdengar menangis di seberang sana. Budi tak lagi sedih, Budi tak lagi kecewa, Ia telah menerima segalanya dengan ikhlas hati. Bella yang mendengar Budi tertawa menjadi emosi dan sekonyong-konyong menyerang Budi dengan celotehan-celotehan khas perempuan jutek. "ouw, rupanya abang telah menemukan pengganti aku, abang senang aku menikah dengan orang lain yang tidak aku cintai. Sekarang aku tahu bang, cinta abang tidak seutuhnya buat aku, cinta abang tidak tulus, baiklah bang Budi karena abang telah menemukan pengganti aku, aku juga akan menikah dengan lelaki pilihan ayah. Tahukah abang bahwa aku akan menangis sementara abang tertawa, hiks.. hiks.. hiks.." terdengar suara Bella menggetar tersedu-sedu.
"Hahahahaa... Apa? kau bilang aku tertawa di atas tangisanmu? kau bilang aku tak tulus mencintaimu? omong kosong Bella. Yang kau perlu tahu, bahwa tawa dan senyumku ini tulus adanya sedangkan tangisanmu itu hanyalah pura-pura, untuk sekedar menghibur aku. Apa kau tahu Bella bahwa aku tertawa karena aku senang orang yang paling aku sayangi akan bahagia bersama orang yang tepat walaupun orang itu bukan aku. Apa kau tahu Bella akulah orang yang terus membela kamu saat semua teman-teman kita bilang bahwa kau adalah Siti Nurbuaya yang cintanya telah tergadai karena harta? bagiku kau tetap Siti Nurbaya bella, bukan Buaya, cukup Bella, aku harap ini terakhir kali kau hubungi aku" Jawab Budi dengan nada sangat serius.
"tuut...tuut...tuut..." suara telpon terputus.

begitulah Budi, Baginya kebahagian si Bella adalah yang paling utama.

*) Hanya sekedar catatan

(^_^)

SYaiful Putra 03072011

Baca Juga Artikel Berikut:

3 komentar:

campuran mengatakan...

hahahahaaa cerita menarik

Islam, Life, Love and beyond mengatakan...

:) :) :)

Sendiri mengatakan...

boleh juga nih kawanku bercerita... mantap, langsung kena di hati... tetap berkarya ya sob...

sukses selalu...

Posting Komentar

Coment's box (No spam, No Porn)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by IPUL