Adakah Tuhan?

“Tuhan itu tidak ada. Kalau memang Tuhan itu ada, tentu Dia bisa dilihat....”
Sebuah pernyataan komplit dengan alasannya yang sering dilontarkan oleh orang-orang yang tak memiliki iman. Pernyataan ini tidak hanya berasal dari luar Islam, orang-orang Islam yang (mungkin) memiliki kadar keimanan yang lemah juga sering melontarkan pernyataan serupa.

Masih dengan alibi klasik “Allah tidak kelihatan....” banyak manusia yang berkreasi “menciptakan” Tuhan-Tuhan mereka sendiri, mereka mem-personifikasi-kan Tuhan, mereka menjadikan benda-benda sebagai Tuhan. Karena “tidak bisa dilihat”, mereka mengatakan Allah tidak rasional, tidak sesuai nalar dan sebagainya. Akan tetapi manusia yang “menuhankan” nalar dan pikiran itu malah berbuat sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal sehat.Mereka yang menganggap Allah SWT tidak rasional, berusaha membuat Tuhan-tuhan yang berwujud yang mereka anggap lebih rasional. Tetapi mereka tidak sadar bahwa sesungguhnya tindakkan mereka itulah yang tidak rasional, bagaimana mungkin ada Tuhan yang diciptakan oleh hamba-Nya, bahkan sang hamba yang harus menjaga, merawat dan melindungi Tuhan mereka. Bahkan Tuhan-tuhan bikinan mereka itu tidak mampu sekedar mengusir seekor lalat yang menghinggapi-Nya. Sungguh sangat tidak masuk akal....


@@@@

Akal Mencari Tuhan   

Adapun mengenai pertanyaan: Kalau Allah Itu ada, mengapa Dia tidak terlihat...?
Jawabannya adalah: karena Allah itu “Laysa kamislihi syai-un” Allah tidak bisa diumpamakan dengan sesuatu apapun, karena Dia meliputi sekalian alam. Allah yang tidak terlihat bukan berarti Dia tidak ada....
Berikut ini adalah sebuah kisah yang meng-analogi-kan bahwa sesuatu yang tidak terlihat itu bukan berarti tidak ada;

Alkisah dalam sebuah diskusi seorang Profesor Atheis dengan beberapa siswa Madrasah.
Sang Profesor memulai membuka percakapan : “Zaman sekarang ini kalian tidak perlu lagi percaya kepada Tuhan, Tuhan itu tidak ada. Kalau Tuhan itu ada seharusnya Dia bisa dilihat. Sebaiknya kalian percaya sama saya saja, saya ini seorang profesor yang hebat, saya bisa dilihat dan saya juga telah berhasil menemukan dan menciptakan alat-alat berteknologi canggih yang bisa menyenangkan kalian...”
Dengan nada jahil, salah seorang siswa Madrasah itu berteriak : “Teman-temanku.. zaman sekarang ini kalian jangan percaya pada profesor itu, Profesor tidak punya otak, kalau memang dia punya otak tentu otaknya bisa kita lihat. Profesor itu juga tidak mempunyai pikiran, kalau memang dia punya pikiran tentu pikirannya bisa kita lihat............ setuju tidak......????”
“setujuuuu.......!!!” serempak siswa-siswa yang lainnya berteriak.
Sang profesor tidak mau kalah “kalian memang tidak bisa melihat otak dan pikiran saya, tapi lihatlah teknologi-teknologi canggih yang saya ciptakan, itu semua adalah hasil dari pemikiran otak saya...”
Dengan santai sang siswa menjawab : “tepat sekali profesor...., anda memang tidak bisa melihat Tuhan, tapi lihatlah...! Tuhan telah menciptakan otak dan pikiran yang cerdas untuk anda. Lihatlah diri anda, lihatlah bumi yang anda tempati sekarang, lihatlah alam ini, itu semua adalah hasil dari ciptaan Tuhan....”

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
 (QS. Ath-Thalaq: 12)


@@@@
Alibi selanjutnya yang sering dilontarkan oleh orang-orang lemah iman yang mengatakan Tuhan tidak ada adalah “Kalau memang benar Tuhan itu ada dan Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Mengapa ada orang yang hidupnya miskin dan susah....???”

Jawabannya adalah:
Allah lah yang berkuasa yang membuat seseorang itu kaya dan miskin, Allah juga yang membuat hidup manusia senang dan susah.
Orang yang hidupnya susah bukan berarti Allah zalim kepadanya, Allah tidak akan menimpakan kesusahan kepada manusia kecuali sebagai ujian bagi orang-orang yang beriman atau sebagai azab bagi orang-orang yang ingkar.
*******

Berikut ini adalah kisah yang meng-analogi-kan bahwa Allah itu ada dan Allah itu Maha pengasih dan Maha Penyayang.

Alkisah perbincangan seorang tukang cukur dengan seorang Ustad.
Suatu hari seorang Ustad memasuki barber shop (tempat cukur rambut) untuk merapikan rambutnya yang mulai panjang.
Setelah si tukang cukur mempersilakannya duduk dibangku pencukuran mereka pun terlibat obrolan menarik......
Tukang cukur    : “Bapak seorang Ustad ya...?”

Ustad                 :“Ya... saya Ustad”

Tukang Cukur    :“saya tidak percaya kalau Allah itu ada dan saya juga tidak percaya Dia Maha Pengasih dan Penyayang”

Ustad                  : (kaget) “Apa maksud anda berkata seperti itu?”

Tukang Cukur    : (santai) “Kalau memang Allah itu ada dan Dia Maha Pengasih dan Penyayang, seharusnya di dunia ini tidak ada orang yang hidupnya susah, seharusnya Allah mengurus dan menyayangi semua orang, tapi buktinya sangat banyak gelandangan di dunia ini, sangat banyak orang yang kelaparan di dunia ini. lalu mengapa Allah membiarkan hal itu terjadi kalau memang Dia ada..?”

Mendengar jawaban terakhir dari tukang cukur itu sang Ustad terdiam, dalam posisi kepalanya dipegang oleh si tukang cukur dan salah satu tangannya memegang benda tajam, dia sadar posisinya sangat tidak menguntungkan...

Setelah rambutnya selesai dirapikan, sang Ustadpun pergi meninggalkan tempat si tukang cukur sambil berfikir.
Baru beberapa meter tempat itu ia tinggalkan, tiba-tiba sang Ustad melihat seorang laki-laki yang rambutnya gondrong dan tidak terurus berantakan, kumis, jenggot dan jambang laki-laki itu tumbuh lebat dan bewokan.

“a ha.....!!!” sang Ustad segera kembali ke tempat si tukang cukur, dan kembali terjadi obrolan seru.

Ustad                : “saya tidak percaya kalau disini ada tukang cukur.......”

Tukang cukur    : (kaget) “maksudnya apa... bapak berkata begitu??”

Ustad                : (santai) “ lihat laki-laki di seberang jalan itu, rambutnya acak-acakan tak terurus. Bukankah tukang cukur itu kerjanya merapikan rambut orang..?”

Tukang Cukur    : “orang itu rambutnya acak-acakan bukan karena saya yang tidak mau merapikan rambutnya, tapi dialah yang seharusnya datang ke tempat ini untuk memotong rambutnya.”

Ustad                 : “ tepat sekali.... jika ada orang yang hidupnya susah, bukan berarti Allah tidak ada atau Allah tidak Mengasihi dan menyayanginya, tapi manusia lah yang seharusnya datang dan Memohon kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya”
*******

Semoga bermanfaat
Salam cinta secinta-cintanyanya

(^_^)
SYAIFUL PUTRA
www.ipulstory.blogspot.com

Baca Juga Artikel Berikut:

0 komentar:

Posting Komentar

Coment's box (No spam, No Porn)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by IPUL