Suara Hatiku

Telah kusaksikan orang-orang beriman yang berwudu dengan darah mereka sendiri; sementara air wuduku cuma sebatas tinta.

Dengan nama Yang Mahasuci, bagimu yang membaca kata demi kata, ingatlah aku dalam do'amu. Ingatlah aku agar Dia juga mengingatku. Kuketengahkan tulisan ini agar Sang Penulis sejati berkenan memaafkanku. Tidakkah usahaku sedikitnya pantas diganjar kebaikan dari bibirmu walau secuil? (inspired by: al-Shawni; The Madness of God)


Dalam setiap sujud di atas sajadah pengharapan, dalam setiap kata yang diiringi bait-bait tasbih, dari beningnya relung kalbu yang selalu berzikir, Sungguh segala pujian senantiasa kehadirat Allah Azza Wa Jalla yang telah mengamanahkan waktu untuk mengukir sejarah dan berbagi hikmah dalam perjalanan kehidupan.

Wahai Allah Tuhan Yang Menguasai alam, walau telah kering lidahku memuji-Mu namun belum tersampaikan ke-agungan-Mu, walau telah habis perbendaharaan kata-kataku namun belum tertuliskan ke-Mahakuasaan-Mu. Engkau tidak akan hina walau aku tidak memuji-Mu, tetapi aku bukanlah apa-apa tanpa kemurahan-Mu.

Wahai Tuhan yang mengamanahkan hidup padaku, aku yang bukan apa-apa ini menitipkan salam rindu kepada kepada kekasih-Mu yang kemuliaanya telah membawaku mengenal-Mu dan perjuangannya telah menjadikan aku seorang yang berserah pada-Mu. Aku titip salam kehormatan pada junjunganku Rasulullah Muhammad SAW.

Baca Juga Artikel Berikut:

0 komentar:

Posting Komentar

Coment's box (No spam, No Porn)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by IPUL