Ngapain Baca Al-Quran??

hikamh membaca Al-Quran
Dikisahkan di sebuah desa di kaki gunung, disana tinggal seorang Mualim bersama muridnya. Sang Mualim adalah seorang guru ngaji sederhana yang shaleh dan taat beribadah, sementara muridnya adalah seorang pemuda modern yang baru pulang ke desa setelah menyelesaikan pendidikannya di Eropa. Orang tua sipemuda sengaja mengirim anaknya kepada sang Mualim untuk belajar agama Islam, karena minimya pendidikan Islam yang diperoleh anaknya selama berada di luar negeri sejak masih sekolah menengah.

Sang Mualim begitu taat beribadah, setiap hari setelah selesai shalat beliau selalu membaca Al-Quran. Sementara Si Pemuda shalatpun jarang, dia hanya sibuk dengan laptop dan smartphonnya yang selalu meng-akses jejaring sosial itu.

Setelah beberapa bulan si Pemuda tinggal bersama Mualim, Sang Maualim belum mengajarkan satu ilmupun yang berkaitan dengan Islam. Si Pemuda yang merasa dicuekin oleh mualim mulai bertanya.
"Wahai mualim, aku diutus kesini oleh orang tuaku untuk belajar Islam, tetapi kau tidak mengajarkan apa-apa padaku?"
"Apakah kau bisa Baca Al-Quran?" jawab mualim.
"yaa.. aku bisa"
"Kalau begitu pelajaran pertama kamu disini adalah mengikuti bacaanku setiap aku mengaji seusai shalat."
"Ah.. ngapain juga Aku harus baca Al-Quran, sementara aku tidak mengerti apa-apa tentang bahasa Al-Quran itu. Aku hanya bisa membaca saja." jawab pemuda yang bandel.
Sang Mualim menarik nafas panjang dan sedikit agak kaget dengan jwaban si Pemuda. Lalu sang Mualim pergi ke gudang dan kembali dengan membawa sebuah ember kotor tang sudah bocor.
"Pergilah kau ke kali belakang rumah dan bawakan air untuk mengisi bak mandi dengan ember ini!" mualim berkata dengan nada agak marah.
Karena takut melihat wajah mualim yang marah, si Pemuda langsung mengambil ember dan segera pergi ke kali untuk mengambil air, walaupun sebenarnya dia ingin protes karena embernya bocor.

Setelah beberapa kali bolak balik membawa air dari kali dengan ember bocor, namun sesampainya di depan bak mandi air didalam ember telah habis meski dia berlari dari kali. Setelah kecapean dengan hasil yang masih nol, si Pemuda memberanikan diri bertanya kepada mualim.
"Wahai guru, mengapa kau suruh aku mengambil air dengan ember bocor? Aku telah bolak balik dari kali sambil berlari-lari, tetapi tetap saja airnya habis sampai di bak mandi"
Sang Mualim tersenyum dan berkata"hehe, coba kau lihat ember yang kau bawa, ember itu tadinya kotor dan lihatlah sekarang kotoran dan debu yang menempel pada ember itu telah hilang. Begitu juga dengan hatimu nak, hatimu sekarang ini "kotor dan bocor", maka bacalah Al-quran untuk membersihkan hatimu, walaupun kau tidak mengerti artinya. Setelah hatimu bersih, baru akan kita tambal dengan hatimu yang bocor dengan ibadah lain, sementara itu perlahan-lahan sambil kau terus rutin membaca Al-Quran, maka nanti Allah akan mengarahkanmu untuk tahu apa kandungan Al-quran itu".

Si Pemuda terdiam dan termenung. Dia mengerti ternyata membaca Al-Quran itu memang mengandung himah yang sangat luas, bahkan untuk orang yang tidak mengerti sekalipun (karena dalam tahap belajar).

Semoga bermanfaat
Salam cinta secinta-cintanya



Baca Juga Artikel Berikut:

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Jadikanlah membaca Al-Quran sebagai kebutuhan, sama halnya seperti kita membutuhkan "MAKAN"

Posting Komentar

Coment's box (No spam, No Porn)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by IPUL